Jum`at, 20 September 2024

INFORMASI :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque semper tellus id quam sollicitudin, non congue enim bibendum.

MENANGGULANGI STUNTING DI DESA TANJUNGSARI: REMBUK STUNTING SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

MENANGGULANGI STUNTING DI DESA TANJUNGSARI: REMBUK STUNTING SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

(12/07/2024)-Stunting merupakan masalah serius dalam pertumbuhan anak yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan mereka. Di Desa Tanjungsari, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, upaya pencegahan dan penanganan stunting telah menjadi perhatian utama melalui kegiatan rembuk stunting.

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang mengakibatkan tubuhnya terlalu pendek dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang sering, serta faktor lingkungan dan sosial ekonomi yang kurang mendukung pertumbuhan optimal anak. Di Desa Tanjungsari terdapat 24 anak yang mengalami stunting.

Rembuk stunting merupakan forum kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah kecamatan, pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga orangtua dan warga desa. Forum ini bertujuan untuk menyusun strategi dan program pencegahan serta penanganan stunting yang holistik dan terintegrasi.

Salah satu langkah kunci dalam rembuk stunting adalah melakukan pemantauan pertumbuhan balita secara berkala. Kader kesehatan desa dilatih untuk melakukan penimbangan berat badan balita secara rutin dan mencatatnya dalam kartu pertumbuhan anak. Data ini penting untuk mengidentifikasi dini anak-anak yang berisiko mengalami stunting.

Camat Petanahan Angga Aulia Primanda, S.STP., M.Si. menyampaikan melalui rembuk stunting, Pemerintah desa harus bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memastikan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Ini termasuk pelayanan imunisasi, pengobatan infeksi, dan konsultasi gizi bagi anak-anak yang memerlukan serta dilakukan edukasi pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak yang baik. Ini mencakup pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan yang bergizi, serta perhatian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita dan upaya pencegahan STUNTING. Kegiatan PMT lokal tersebut, tidak hanya memberikan makanan tambahan saja tetapi disertai dengan edukasi, penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan yang tepat sesuai dengan umur, penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan keamanan pangan.

Stunting seringkali terkait dengan kondisi sosial ekonomi keluarga yang buruk. Oleh karena itu, rembuk stunting di Desa Tanjungsari juga mencakup program pemberdayaan ekonomi keluarga, seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan, serta program bantuan sosial yang dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizinya.

Dengan implementasi rembuk stunting yang berkelanjutan dan kolaboratif, Desa Tanjungsari berharap dapat mengurangi angka kejadian stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup anak-anak, tetapi juga menunjang pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka sehingga dapat berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat.

Rembuk stunting di Desa Tanjungsari merupakan contoh nyata upaya komprehensif dalam menanggulangi stunting, baik dari segi pencegahan maupun penanganannya. Dengan melibatkan berbagai pihak dan fokus pada pendekatan holistik, diharapkan bahwa setiap anak dapat tumbuh kembang dengan optimal dan mencapai potensi mereka yang penuh.


Download Dokumen Terlampir :

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter